Tiktok:
  • 45329
    Clasificación global
  • 2561
    Clasificación de país / región
  • 1.19M
    Seguidores
  • 2.27K
    Videos
  • 31.14M
    Gustos
  • Nuevos vídeos
    41
  • Nuevos seguidores
    36.97K
  • Nuevas vistas
    33.3M
  • Me gusta nuevos
    893K
  • Reseñas nuevas
    28.5K
  • Compartir nuevo
    48.81K

Tribun Sumsel  Tendencia de datos (30 dias)

Tribun Sumsel Análisis estadístico (30 dias)

Tribun Sumsel Videos calientes

Viral Wanita di Palembang Dipukul Oknum Anggota Polisi dan Diancam Senpi PALEMBANG - Viral di media sosial Instagram seorang wanita di Palembang jadi korban pemukulan seorang pria yang disebut merupakan oknum anggota polisi di dalam sebuah mobil. Video tersebut dibagikan akun Instagram @winalubis7472, dalam video dinarasikan kalau kejadian tersebut terjadi di kos-kosan Holau di Jalan Dwikora tempat kosan teman korban. 'Pelaku ini anggota polisi tapi memukul wajahku di dalam mobil karena saya tidak mau berhubungan lagi dengan dia' tulis penggalan narasi video yang diposting akun tersebut. Dalam video korban turut menyertakan foto memar yang dialaminya seperti diwajah dan lehernya. "Dia ini polisi, " ujar wanita tersebut sambil menangis tersedu-sedu. Sontak keributan yang terjadi memicu penghuni kos lain dan ibu-ibu berdaster yang ingin memisahkan korban dengan oknum polisi yang ada di dalam mobil berwarna putih. Selain itu pada video tersebut, pria yang mengenakan baju putih terlihat mengeluarkan senjata api untuk mengancam. Dalam captionnya, dia menceritakan awalnya dibuntuti oleh pria tersebut sampai ke kosan temannya, kemudian setiba di lokasi terjadi cek-cok mulut. Menurutnya pria tersebut diduga cemburu lantaran ia sudah memiliki pasangan baru padahal hubungannya dengan pria tersebut sudah berakhir. Dari informasi yang diterima korban telah melaporkan peristiwa pemukulan yang dilakukan pria berinisial RRM itu ke SPKT Polda Sumsel dengan pasal yang dilaporkan yakni 351 Jo 352 KUHP tentang penganiayaan. Laporan tersebut telah diterima di Polda Sumsel dengan nomor polisi LP/B/475/IV/2025/SPKT/POLDA SUMATERA SELATAN. Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya ketika dikonfirmasi mengatakan, akan mengecek laporan tersebut ke penyidik. "Mohon waktu, saya akan cek dan Kordinasikan dulu dengan penyidik yang menerima laporan tersebut ya," kata Nandang. (rachmad)
28.98M
840.88K
2.9%
3.27K
21.09K
34.99K
SRIPOKU.COM, PALEMBANG, -- Sebuah video viral beredar di Instagram kota Palembang. Kali ini memperlihatkan seorang anak berstatus pelajar SMP yakni Tegar Restu Ramadhan (13), dianiaya dan diceburkan ke sungai oleh sekelompok pelaku yang tidak dikenal korban. Video berdurasi kurang lebih 8 detik tersebut terlihat korban Tegar usai diceburkan di sungai jalan Terusan (jembatan-red), Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang. Dirinya langsung naik ke daratan. Dengan masih memakai pakai sekolah Tegar menangis diduga sudah di bully. Peristiwa ini seperti video yang beredar, menjadi tontonan anak-anak sebayanya saat di lokasi kejadian. Seperti diberitakan sebelumnya, tidak terima cucu yakni Tegar Restu Ramadhan (13), berstatus pelajar SMP mengalami aksi penganiayaan membuat Suwarni (61), mendatangi pengaduan Polrestabes Palembang, Senin (19/5/2025), siang. Maksud kedatangan Suwarni hendak melaporkan peristiwa kekerasan terhadap anak yang dialaminya cucu. "Saya datang kesini hendak melaporkan peristiwa yang dialami cucu saya, " ungkapnya kepada petugas. Dihadapan petugas piket pengaduan, warga Lorong Majapahit 9 Kecamatan Jakabaring, Palembang, menuturkan peristiwa tersebut terjadi Minggu (18/5/2025), sekitar pukul 16.00, saat cucunya berada di jalan Terusan (jembatan-red), Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring, Palembang. Dimana berawal saat korban dan temannya Kirana, baru saja pulang dari latihan menari dirumah temannya. " Dari cerita cucu saya peristiwa itu terjadi saat mereka baru saja pulang dari latihan menari pak, " ungkapnya. Lanjutnya, lalu setiba di TKP (tempat kejadian perkara), cucu dan Kirana didatangi oleh kelompo terlapor (Lidik-red) " cucu saya ditarik, didorong hingga dijatuhkan ke sungai. Awalnya teman cucu (kirana-red), diceburkan ke sungai, " bebernya. Lebih jauh Suwarni mengatakan, cucu dan temannya saat itu tidak bisa melakukan perlawanan," cucu saya tidak ada masalah pak. Dan tidak bisa melawan. Alhasil sudah dicebur Terlapor , cucu saya pun langsung pulang. Sedangkan Terlapor kabur, " katanya. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka di kaki kiri, tangga luka dan luka kaki kanan lecet. " Kami tidak terima pak oleh itulah saya laporkan disni, berharap pelaku ditangkap, " katanya Sementara, KA SPK Polrestabes Palembang, Ipda Yudi membenarkan adanya laporan nenek korban terkait kekerasan anak, " laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti oleh anggota Satreskrim Polrestabes Palembang, "tutupnya. (Diw).
27.36M
1.24M
4.52%
3.58K
49.57K
88.95K
Identitas Pria Berpistol, Pembacokan Pengantin di Palembang Jelang Akad Nikah #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #pengantinpria #palembang #sumateraselatan
4.66M
56.06K
1.2%
430
743
1.12K
Bus Rombongan Pengantin Kecelakaan Bus yang membawa rombongan keluarga pengantin mengalami kecelakaan di Jalan Desa Perambatan - Karang Agung, Kabupaten PALI, Selasa (15/4/2025), sekitar pukul 10.00. Jalan sempit membuat bus hilang keseimbangan saat berpapasan dengan truk. Beruntung, para penumpang tidak mengalami luka serius. #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #peristiwa #busrombongan #rombonganpengantin #kecelakaan #busoleng #pali #sumateraselatan
3.8M
35.09K
0.92%
1.34K
1.77K
3K
Jamal, Pria asal Banten yang jalan kaki ingin sampai Mekkah #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #viral #aksinekat #jalankaki #mekkah
2.6M
37.96K
1.46%
628
993
4.82K
PALEMBANG - Sumarmi (46) ibu pemuda yang tewas tersetrum alat pencari ikan saat sedang mencari belut di Gandus tak kuasa melihat jasad anaknya yang sudah tidak bernyawa dan diangkut ambulans menuju Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Minggu (25/5/2025). Korban yakni Dwi Anton Wijaya (20) warga Perumahan Griya Pesona Indah (GPI) Gandus ditemukan oleh warga di tengah sawah Dalam kondisi tak bernyawa dan peralatan setrum belut yang masih terpasang. Sumarmi terkulai lemas dan nyaris pingsan saat dibopong warga dari tengah sawah menuju ambulans yang membawa jasad anaknya. Sumarmi pun ikut di dalam ambulans dan menemani jasad anaknya sampai di rumah sakit Bhayangkara. Ibu tiga orang anak itu hanya bisa menangis dan raut wajah sedih yang tak bisa disembunyikan ketika putranya meninggal dunia. Sumarmi mengungkapkan sebelum Dwi Anton Wijaya (20) ditemukan tewas di tengah sawah Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, keluarga sudah merasakan firasat yang tak baik, karena alat setrum rusak sebelum dibawa pergi mencari belut dan ikan. "Semalam itu pergi jam 11 malam diantar ayahnya. Alat setrumnya itu sempat tidak nyala sebelum dibawa pergi, sudah kami ingatkan lebih baik tidak usah. Tapi dia tetap pergi sama anak adik saya diantar sama suami," kata Sumarmi saat di rumah sakit Bhayangkara. Lalu ketika bangun pagi Sumarmi melihat anaknya yang ternyata belum pulang mencari belut. Awalnya ia mengira kalau almarhum sedang di pasar menjual hasil tangkapan. Tapi karena tak kunjung ada kabar ia mulai gelisah dan berusaha menghubungi keluarga yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian, sayangnya anggota keluarganya tidak ada yang bisa dihubungi. Sumarmi baru mengetahui kalau anaknya masih ada di tempat mencari belut, setelah melihat sebuah siaran langsung di TikTok. "Saya lagi buka TikTok di handphone ada orang live katanya ada orang mati kesetrum habis cari belut di dekat jalan patah. Saya ingat kalau itu tempat anak saya biasa cari belut, lalu langsung bangunan suami supaya datang ke lokasi," katanya. Almarhum Dwi Anton, kata dia sudah berkeluarga dan kesehariannya adalah mencari belut dan buruh bangunan. "Dwi sudah berkeluarga punya anak satu baru umur 2 tahun. Sehari-hari ya itu kegiatannya kalau tidak cari belut, jadi buruh bangunan. Apa saja yang penting halal. Kalau istrinya kerja di laundry," katanya. Sumarmi melanjutkan, selain ia sang suami juga merasakan firasat buruk. Saat malam hari mimpi kalau anak hang bungsu meninggal dunia di sebuah tempat. Menurutnya hal itu seperti pertanda dari almarhum yang ingin memberi tahu kalau ia sudah tiada. "Ayahnya juga mimpi semalam, mimpi anak bungsu kami meninggal terus di sana ada polisi. Ternyata Dwi yang meninggal, mungkin mimpi itu mau ngasih tahu," tandasnya. (Rachmad)
2.24M
46.44K
2.07%
361
625
2.73K
INDRALAYA - Sesosok mayat wanita ditemukan di perkebunan tebu wilayah Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, pada Minggu (18/5/2025) siang sekira pukul 13.30. Penemuan jasad wanita ini pertama kali diinformasikan oleh petani yang melintas di area perkebunan tebu tersebut. Informasi yang dihimpun, wanita tersebut diketahui merupakan warga Desa Betung 1, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir. Kepala Desa Betung 1, Dedi Kirana membenarkan bahwa wanita yang ditemukan tak bernyawa itu merupakan warga desanya. "Benar, warga Desa Betung 1 atas nama Mita Rosita, usia sekitar 25 tahun," kata Dedi ditemui di TKP, Minggu (18/5/2025) petang. Dedi mengungkapkan, ada barang-barang berharga yang ditemukan berjarak sekitar 200 meter dari jasad Mita. "Ada motor, dompet, sandal milik Mita," ungkap Dedi. Belum diketahui penyebab kematian wanita tersebut. Jasad selanjutnya dibawa ke RSUD Ogan Ilir di Indralaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara lokasi penemuan jasad dipasang garis polisi. "Sedang lidik. Jasadnya dibawa ke RSUD Ogan Ilir," kata seorang anggota polisi di TKP.
1.74M
45.7K
2.63%
591
490
4.39K
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Seorang mahasiswa bernama Gusmadi Wiranata (23) menembak mati ibu kandungnya sendiri, Hely Febriyanti (50), usai terjadi pertengkaran di rumahnya di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Kamis (25/04/2025). Korban yang diketahui bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Puskesmas Purwodadi tewas akibat luka tembak di paha kanan yang mengakibatkan pendarahan hebat. Sementara pelaku, yang merupakan anak kandung korban, kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Dalam pengakuannya kepada polisi, Gusmadi mengungkap bahwa pertengkaran itu dipicu oleh masalah pribadi yang kerap terjadi antara dirinya dan sang ibu. Menurutnya, ucapan sang ibu yang menyakitkan hati membuatnya kehilangan kendali. “Waktu bertengkar, ibu bilang ‘Jangan anggap aku ibu kamu lagi, aku ini bukan ibu kamu lagi’. Saya sakit hati dengarnya,” ujar Gusmadi dengan suara lirih dihadapan penyidik, Jumat (25/04/2025). Usai cekcok, pelaku masuk ke kamar ayahnya untuk membereskan berkas-berkas di dalam brankas. Di sanalah ia mengambil sepucuk senjata api milik sang ayah, yang diketahui menjabat sebagai Kepala Desa setempat. Dengan emosi yang belum stabil, Gusmadi mendatangi ibunya dan melepaskan satu tembakan yang mengenai paha kanan korban. Tembakan tunggal itu ternyata cukup fatal, karena menyebabkan pendarahan hebat yang merenggut nyawa korban. “Saya sangat menyesal, kenapa bukan saya saja yang mati. Saya sering bertengkar dengan ibu, ibu juga sering bertengkar dengan papa,” katanya sambil menunduk. Setelah penembakan, pelaku melarikan diri ke belakang rumah dan membuang senjata api tersebut di dekat kolam, yang kemudian ditemukan oleh tim kepolisian saat melakukan penyisiran lokasi. Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury, SIK, M.Si, membenarkan penangkapan pelaku dan memastikan pihaknya akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku. “Benar, pelaku telah kami amankan. Saat ini kami sedang melakukan pendalaman terhadap motif dan kronologi kejadian. Kami juga akan memeriksa kepemilikan senjata api yang digunakan pelaku, yang diduga milik ayahnya,” ujar Kapolres. Gusmadi diketahui merupakan mahasiswa semester 8 di Universitas Subang, dan belum menikah. Kini, ia harus menghadapi proses hukum atas tindakan yang mengakhiri nyawa ibu kandungnya sendiri. Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur digemparkan oleh peristiwa tragis yang menimpa Pjs Kepala Desa setempat, Hely Febriyanti. Perempuan berusia 50 tahun itu tewas setelah ditembak oleh anak kandungnya sendiri, Gusmadi Wiranata (23), di kediaman mereka, Kamis (24/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Peristiwa memilukan ini terjadi sesaat setelah korban pulang dari menghadiri resepsi pernikahan warga di lingkungan RT 003 RW 003 Desa Bangun Rejo. Korban rencananya hendak melanjutkan kegiatan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor desa. Namun, suasana menjadi tegang ketika pelaku, yang diketahui berstatus sebagai mahasiswa, memulai percakapan dengan korban dan saksi Devi, yang merupakan sekretaris pribadi kepala desa. Percakapan tersebut membahas soal utang-piutang sejumlah Rp3 juta yang melibatkan seseorang bernama Ganef Prasetyo. Berdasarkan data dari pihak kepolisian menyebutkan, perdebatan antara korban dan pelaku dipicu oleh pertanyaan pelaku mengenai pembayaran utang tersebut. Ketegangan meningkat hingga akhirnya pelaku masuk ke kamarnya, mengambil senjata api rakitan jenis pistol. Serta menembak korban pada bagian paha kanan bagian dalam. Korban langsung terjatuh akibat luka tembak tersebut. Devi dan pelaku sempat membawa korban ke Puskesmas Purwodadi, namun karena luka cukup serius, korban dirujuk ke RS Charitas. Sayangnya, nyawa Hely Febriyanti tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis. Kapolsek Belitang II bersama Kanit Reskrim dan tim segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti.
1.73M
26.84K
1.55%
1.17K
1.14K
4.36K
nah lur kelanjutannya #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #polisiviral #oknumpolisi #aniaya #mantanpacar #palembang #tribunsumsel
1.23M
30.72K
2.5%
271
3.08K
1.52K
SRIPOKU.COM, PALEMBANG, -- Setelah sempat viral medsos (medsos), di Instagram di kota Palembang, terkait aksinya melakukan pengancaman terhadap tetangga sendiri. Akhirnya Adi alias Bagong (43) berhasil diringkus Opnal Ranmor, Pimpinan Ipda Ipda Marlin, Senin (5/5/2025), sore. Bagong diringkus petugas setelah 1x 24 jam melakukan aksi pengancaman, saat dirinya berada di Lorong Serengam I Kelurahan 32 Ilir Kecamatan IB II, Palembang. Tidak dalam berkutik ketika disergap petugas, Bagong pun hanya bisa mengakui perbuatan salah. Informasi yang dihimpun Sripoku.com, aksi pengancaman yang dilakukan Bagong terjadi pada Jumat (2/5/2025), sore. Berawal saat korban Andri meminta tolong kepada Bagong untuk mengurusi tilang motornya dan memberikan uang Rp 140 ribu. Namun, uang tersebut malah dipakai Bagong untuk menebus Hpnya yang digadaikan. Hal inilah membuat korban meminta uangnya kembali kepada Bagong. Tetapi saat itu Bagong meminta kembali uang lagi sebesar Rp 60 ribu kepada Andri. Hal ini membuat Andri marah kepada Bagong. Bagong yang tidak terima malah memukul kepala belakang korban. Akibat peristiwa ini korban melaporkan kejadian ini Polrestabes Palembang. Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan melalui Kanit Ranmor Iptu Jhoni Palapa membenarkan pelaku pengancaman yakni Adi alias Bagong sudah diamankan anggota. "Begitu kita mendapatkan laporan dari korban kita langsung melakukan penyelidikan dan mengendus keberadaan pelaku, " ungkap Jhoni. Sambungnya, ketika keberadaan pelaku berhasil diketahui saat itulah pelaku langsung ditangkap ," kita tangkap pelaku saat berada di rumahnya. Tanpa perlawanan," katanya. Selain mengamankan pelaku, lanjut Jhoni, anggota juga mengamankan barang bukti berupa 1 buah celurit besar dan 1 buat tombak," atas ulahnya pelaku akan dijerat pasal 335 KUHP, dan UU darurat, " tegas Jhoni. Sedangkan, Bagong hanya menyesali perbuatannya," saya mengaku salah pak," katanya singkat dengan menunjukan kepalanya.(Diw).
648.73K
9.13K
1.41%
234
80
472
Ambulans Bawa Pasien Tabrak Truk di Banyuasin #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #banyuasin #sumateraselatan
489.52K
7.59K
1.55%
150
69
477
Walikota Palembang, Ratu Dewa tengah menyamar sebagai driver online untuk meninjau banyaknya fenomena juru parkir liar
383.71K
8.91K
2.32%
37
384
299
Viral Pemalak Modus Bawa Kemoceng Rampas Uang Sopir Truk #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #pemalakan #sumateraselatan
298.47K
5.5K
1.84%
55
398
262
Suasana IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari mendadak ramai dikarenakan ada salah satu pasiennya yang melangsungkan ijab kabul di sana, Minggu (11/5/2025).  Ahmad Handa yang sebelumnya sudah bersiap melangsungkan akad dan resepsi di rumah mempelai wanita di  Jalan Panca Usaha, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, kini terpaksa mengucap ijab kabul sambil terbaring di tempat tidur IGD karena menjadi korban pembacokan tepat di hari pernikahannya ini.  Tak lama setelah mengucap ijab kabul, Ahmad langsung dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk mengobati luka-luka yang dialaminya.  Dari potongan video yang diterima Tribunsumsel.com, tampak sejumlah orang berpakaian batik rapi lengkap dengan peci hitam memadati ruang IGD tempat Ahmad dirawat. Setelah membaca doa, terdengar seorang pria yang merupakan penghulu memimpin jalannya ijab kabul di ruangan tersebut. Sementara Ahmad, yang sebelumnya menggunakan baju adat Palembang, kini terlihat hanya menggunakan kaos dalam hitam dan sebagian tubuhnya ditutupi selimut. Ia terbaring lemah di atas kasur IGD. Dengan bantuan alat pernapasan, Ahmad terdengar bersuara lirih mengikuti arahan penghulu yang membimbingnya mengucap ijab kabul.  Diketahui, Ahmad dinikahkan dengan istrinya yang bernama Farida Aryani oleh penghulu dari KUA setempat dan dihadiri oleh keluarga kedua mempelai. Kabar tersebut dibenarkan oleh salah satu keluarga mempelai wanita. Pasca sah dinikahkan korban Ahmad kemudian dirujuk ke rumah sakit umum pusat, Muhammad Hoesin untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
298.22K
3.54K
1.19%
71
81
152
Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin Ungkap Kisah di Balik Rencana Pembangunan Pasar Cinde SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Usai menjalani pemeriksaan maraton selama kurang lebih lima jam sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait Pasar Cinde, mantan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), AN, akhirnya angkat bicara. Keluar dari ruang penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel pada Senin (21/4/2025) sekitar pukul 23.05 WIB, AN tampak tenang dan langsung menyapa awak media yang telah menantinya. Dengan balutan kemeja putih lengan panjang, celana jeans hitam, dan sebuah topi, AN memulai ceritanya dengan nada santai namun tegas. "Ada apa, apa yang mau kalian tanyakan? Masih ingat dengan saya?" ujarnya membuka percakapan. Tak disangka, AN justru melontarkan pertanyaan kepada para jurnalis, "Siapa di antara kalian yang sudah jadi wartawan pada tahun 2010? Ingat pada tahun 2010 dulu ada kongres nasional PWI, aku dapat pin emas, yang menyematkan dulu Bapak SBY," katanya sembari berkelakar, "Saya ini wartawan juga, jadi sama." Barulah kemudian, AN mengarah pada pokok persoalan. Ia membenarkan bahwa dirinya diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi Pasar Cinde. "Saya tidak ingat ada berapa pertanyaan," ucapnya. Selanjutnya, AN memaparkan panjang lebar mengenai latar belakang rencana pembangunan kembali Pasar Cinde. Ia menjelaskan bahwa ambisinya untuk membangun Sumsel terkendala keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak mencukupi hingga Rp 9 triliun. "Nah, di sini perlu adanya dana masuk, seperti investasi, APBN, modal pemerintah swasta. Tetapi seperti apa caranya agar banyak orang masuk membantu itu?" ungkapnya. AN kemudian membeberkan dua strategi utama yang ia lakukan untuk menarik investasi dan dana ke Sumsel. Pertama melalui penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional, seperti PON 2004, SEA Games 2011, ASEAN University Games, Islamic Solidarity Games, dan puncaknya Asian Games 2018. "Berkat adanya Asian Games ini, berapa pemerintah Sumsel mendapatkan bantuan dana Rp 90 triliun dalam tiga tahun," tegasnya. Namun, ia menekankan bahwa dana tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur seperti tiga ruas jalan tol, dua jembatan Musi, flyover, underpass, perbaikan bandara, air bersih, listrik, hingga venue olahraga. Strategi kedua, lanjut AN, adalah melalui pemanfaatan lahan idle milik pemerintah provinsi untuk dikerjasamakan dengan pihak swasta. "Mereka bangun di situ, ada kontribusinya untuk kita, dalam jangka waktu tertentu balik ke kita, jadi milik kita lagi," jelasnya. Ia mencontohkan keberhasilan strategi ini melalui pembangunan Palembang Icon, PSCC, RS Siloam, hingga underground mall. "Nantinya pendapatan mereka ada sharing keuntungan untuk pendapatan daerah. Saya mau tanya, ada tidak cerdas dari program ini?" tanyanya retoris. Menyinggung soal Pasar Cinde, AN balik bertanya, "Kamu pernah tidak masuk ke Pasar Cinde sebelum dibongkar? Busuk, kotor, jorok, gelap, becek. Pasar itu di tengah kota, di Jalan Sudirman. Kita mau Asian Games, maka itu ditawarkan, lelang ada prosedurnya." Ia melanjutkan bahwa setelah pemenang lelang lahan Pasar Cinde didapatkan, muncul polemik terkait status cagar budaya pasar tersebut. "Akhirnya minta izin kepada Walikota bahwa sudah ada pemenang lelang lahan itu, dan silakan dibongkar karena ribut, dan karena cagar budaya," ungkapnya. AN kemudian menceritakan kedatangan pihak Direktorat Jenderal Kebudayaan dari Jakarta ke Griya Agung. "Dirinya menyarankan Pasar Cinde memang itu sudah didaftarkan, registrasi cagar budaya, tetapi belum di-SK-kan. Nah, Walikota tidak punya kompetensi soal itu, pemerintah provinsi ada, kemudian dibentuklah tim pengkajian pelestarian Pasar Cinde. Saat itu banyak, ada 30 orang, ada dari purbakala, cagar budaya Jambi, dan ahli. Nah, di dalam hasilnya itu bahwa Pasar Cinde layak dijadikan cagar budaya," bebernya. Menindaklanjuti hasil kajian tersebut, AN mengaku telah membuat surat kepada Walikota Pa
285.28K
7.55K
2.65%
98
655
467
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Peristiwa pembunuhan Turyati (59) wanita paruh baya yang terjadi diperumahan Griya Bersama Boster RT 05 Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, KM 12 Palembang telah terungkap. Satreskrim Polrestabes Palembang bersama Polsek Sukarami telah berhasil mengamankan satu pelaku pembunuhan yang terjadi pada Senin (5/5/2025) malam. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Sukarami Kompol Alex Andriyan. "Cukup 4 jam saja ya pembunuhan sadis berhasil kita ungkap, dan pelaku kita tangkap," ujar Alex dalam pesan WhatsApp, Selasa (6/5/2025). Namun ia belum mau membeberkan identitas pelaku dan barang bukti yang didapat saat penangkapan. Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan saksi di sekitar lokasi dan hasil visum yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara terhadap jenazah korban Turyati (59). "Dari hasil visum yang ada di rumah sakit Bhayangkara korban mengalami luka akibat senjata tajam di bagian belakang leher. Tentunya keterangan saksi yang ada kita dalami," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan saat di lokasi, Senin (6/5/2025) malam. Dengan adanya temuan luka tersebut, ada kemungkinan korban diduga mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh seseorang. Tetapi untuk memastikan hal tersebut petugas menghimpun keterangan saksi dan rekaman CCTV yang ada lokasi kejadian. Termasuk, kata Andrie saksi anak kecil yang disebut melihat seorang laki-laki sebelum warga melihat korban sudah tertelungkup bersimbah darah. "Semua saksi yang ada disini kami lakukan pendalaman," katanya.
282.63K
6.72K
2.38%
150
90
890
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Begini kondisi dari Ahmad Handa (30) pengantin pria yang dikeroyok dan dibacok sejumlah pelaku saat baru turun dari mobil hendak melangsungkan akad nikah di Jalan Panca Usaha, Kecamatan Seberang Ulu I. Informasi dari pihak kepolisian salah satu pelaku telah ditangkap di kawasan Batam oleh tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek. Tetapi kabar tersebut belum membuat ibu korban lega, sebab masih berfokus pada kesembuhan Handa. Justru ia masih terpukul dengan kondisi anaknya yang masih belum bisa bergerak. Kepada Tribunsumsel.com Ningcik, ibu korban belum berani menyebutkan terkait keberadaan anaknya. Namun sampai saat ini Handa masih dalam kondisi lemah pasca menjalani 6 operasi akibat luka yang diderita. "Kondisinya masih lemah tapi diajak komunikasi bisa. Lukanya di kaki, tangan, urat nadi kanan, tangan kanan juntai, terus tiga jari kiri 3 mau putus dan pergelangan tangan. Sudah menjalani operasi ," ujar Ningcik saat dihubungi, Kamis (29/5/2025). Ahmad kini juga dalam kondisi psikologis yang sangat terguncang. Korban sering mengeluh kesakitan sambil menjerit, terutama setelah melihat kondisi tubuhnya sendiri yang masih dibalut perban dan perawatan. "Kadang jerit-jerit bae, kadang nangis, kami jugo masih syok. Kalau dia lihat tangannya, kakinya, mungkin syok nian. Ibu dak kuat lihatnya, tapi apa boleh buat, ibu harus kuat untuk anak ibu," ujarnya. Ningcik bahkan masih harus memikirkan biaya operasi selama perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin yang mencapai Rp 129 juta yang baru terbayar hanya Rp 44 juta. Keluarga hanya bisa berusaha mencari tambahan uang untuk membayar biaya operasi. "Kalau ingat kejadian itu gemetar badan ibu dek. Di rumah suka jerit sendiri kalau ingat itu. Banyak biaya yang harus dikeluarkan doakan (Handa) semoga cepat sembuh," ungkapnya. Meski ada informasi bahwa salah satu pelaku telah ditangkap, Ningcik belum mendapat keterangan resmi dari polisi. Ia memahami polisi masih sibuk untuk mengejar para pelaku dan memilih menunggu kabar dari pihak berwajib. "Memang ada yang ngabarin pelaku tertangkap. Tapi kami tidak langsung tanya polisi, karena polisi pasti masih sibuk. Kami percaya kalau polisi bakal bantu kami dan kalau pelaku sudah ditangkap pasti keluarga diberi kabar, " katanya. Ningcik juga masih merasa was-was dan khawatir anaknya dicari oleh teman pelaku ataupun rekanannya. Sebab sewaktu di rumah sakit pernah ada yang bertanya ke sekuriti rumah sakit mengenai keberadaan Handa. "Ibu masih takut, dak galak macak-macak (tidak mau sembarangan) sebab takut masih ada yang cari anak kami. Ada yang pernah difoto sekuriti, nyari-nyari anak ibu di rumah sakit," katanya. Saat ini dia terus mendampingi anaknya yang tengah menjalani perawatan. Meski dia enggan mengungkapkan, apakah saat ini korban masih dirawat dirumah sakit atau melakukan perawatan dirumah. "Doakan saja biar anak kami cepat sembuh. Cak inilah nasib kami sekarang, semoga pelaku lainnya cepat tertangkap. Kami cuma ingin keadilan," ujarnya.
207.91K
2.22K
1.07%
20
95
139
Kapal Jukung Meledak Saat Bersandar di SPBB Terapung Palembang #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #kebakaran #kapaljukung #meledak #palembang #sumateraselatan
192.82K
2.1K
1.09%
103
47
189
Pelaku Utama Pencuri Motor WNA Rusia Ditangkap Jatanras Polda Sumsel PALEMBANG - Tim unit II Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap pelaku utama kasus pencurian sepeda motor milik seorang WNA Rusia yang bernama Konstantin Bazrov (33). Pelaku yang diamankan bernama Galih (33) warga Sungai Rebo, Kecamatan Rambutan Banyuasin. Ia ditangkap pada Senin (5/5/2025) malam dan terpaksa diberi tindakan tegas karena melawan petugas. Terkait penangkapan itu dibenarkan Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo. "Iya (pelaku ditangkap) nanti kita rilis ya," ujar Anwar saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025). Saat ini tim Jatanras sedang melakukan pengembangan dan nantinya akan dirilis di Polda Sumsel. "InsyaAllah (rilis di Polda)," sambungnya. Kanit II Subdit III Jatanras Polda Sumsel, Kompol Robert Sihombing mengatakan pelaku ditangkap di kawasan Sungai Rebo. Saat ditangkap pelaku melakukan perlawanan sehingga terpaksa diberikan tindakan tegas. "Ini pelaku utama pelaku pencurian motor WNA Rusia, dia ini yang petik bawa motor, ditangkap di Sungai Rebo. Tadi sempat melawan terpaksa kita berikan tindakan tegas," kata Robert. Selanjutnya pihaknya akan kerjasama dengan Polrestabes Palembang dan melakukan pengembangan jika pelaku beraksi di lokasi lain. Termasuk mencari satu rekan pelaku Galih yang masih DPO. "Kalau dari pengakuan pelaku ada 30 LP, tapi LP yang ada baru 8, ini masih pengembangan. Berkasnya nanti kita kerjasama dengan Polrestabes berikut barang bukti, karena yang diamankan sebelumnya itu adalah penadah motor," katanya. Sementara tersangka Galih mengaku ia mencuri motor tersebut ketika pulang dari sebuah klub malam, kemudian melihat motor korban masih terpasang kunci. Saat mencuri ia bersama seorang temannya yang masih DPO. "Aku lewat pak terus lihat ada kunci motor itu masih dipasang di sana," ujar Galih. Setelah berhasil membawa kabur motor WNA Rusia, ia menjualnya kepada penadah yang sebelumnya telah ditangkap di Polrestabes Palembang. "Jual ke penadah di Sungai Rebo pak. Kalau untuk motor beat tahun 2022 harganya Rp 4 juta," katanya.
192.53K
3.75K
1.95%
118
76
359
Pengakuan David, Tukang Ojek di Lubuk Linggau Tusuk Yan Pekong #tiktok #tiktokberita #tribunsumsel #penusukan #aksikriminal #lubuklinggau #sumateraselatan
183.61K
4.51K
2.46%
68
98
920
Únase a nuestro grupo de Facebook TikTok Inspiration
¡Compartiremos los últimos videos creativos y podrá discutir cualquier pregunta que tenga con todos!
TiktokSpy from IXSPY
Herramientas digitales para influencers, agencias, anunciantes y marcas.
Compañía de terceros independiente, no el sitio web oficial de TikTok.
Copyright@2021 ixspy.com. All Rights Reserved